Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

Road to LPDP - Seleksi Berbasis Komputer (SBK)

Tanggal 24 September 2019, saya mendapatkan email dan SMS berisi konfirmasi kelulusan pada tahap administrasi. Meskipun begitu, jadwal untuk tahapan tes selanjutnya (SBK/Seleksi Berbasis Komputer) baru diumumkan pada 4 Oktober 2019. Berdasarkan pengumuman tersebut, saya dijadwalkan untuk SBK di BKN Cawang pada 8 Oktober 2019. So, ada waktu sekitar 2 minggu untuk mempersiapkan diri saya menghadapi SBK. SBK terdiri dari 3 komponen tes: Tes Potensi Akademik (TPA), Tes Kepribadian (lupa nama persisnya), dan Essay on the Spot (EOS). Meskipun terdiri dari 3 komponen tes, pada seleksi yang saya hadapi hanya TPA lah yang berfungsi sebagai penyaring untuk menentukan kandidat yang akan lolos ke tahapan Seleksi Substansi (wawancara). Sampai post ini ditulis, sejujurnya saya masih belum tahu apakah Tes Kepribadian dan EOS turut diperhitungkan dalam perolehan poin total pada saat Seleksi Substansi.  Persiapan Satu hal yang saya ingat begitu saya mendapatkan pengumuman bahwa saya lulus seleks

LoA: My Story

Gambar
Setelah resmi dinyatakan lulus seleksi substantif LPDP 2019 pada tanggal 20 Desember 2019, saya mulai menyusun rencana untuk merealisasikan impian berkuliah di luar negeri. Beberapa hari sebelumnya, saya sudah mendapatkan hasil dari tes IELTS saya dan alhamdulillah  nilainya cukup sebagai bekal untuk mendaftar universitas. LoA / Letter of Acceptance / Offer Letter adalah surat resmi yang dikirim oleh universitas kepada pendaftar yang pada prinsipnya menyatakan bahwa pendaftar telah diterima di universitas tersebut. LoA terbagi 2 yakni conditional dan unconditional.  So, what's the difference? LoA Conditional Pada dasarnya LoA ini menyatakan bahwa pendaftar telah diterima di universitas yang merilis LoA. Akan tetapi, pendaftar tersebut harus melengkapi beberapa persyaratan administrasi agar slot/kuota yang ditawarkan oleh universitas dapat dialokasikan secara permanen ke Sang pendaftar. Biasanya terdapat batas waktu yang ditetapkan oleh universitas kepada pendaftar un

Road to LPDP - Seleksi Administrasi (Part III)

Surat Sehat, Surat Keterangan Bebas Narkoba & Surat Keterangan Bebas TBC Oke, behold....These legendary documents . Dokumen yang terkait Surat Sehat dan Surat Keterangan Bebas Narkoba (selanjutnya baca: Surat Narkoba) ini memang salah dua dokumen dari sekian banyak dokumen yang selalu muncul di daftar persyaratan seleksi apapun (beasiswa, CPNS, dll). Pada kasus saya, dokumen kesehatan ini bertambah satu yakni Surat Keterangan Bebas TBC (selanjutnya baca: Surat TBC). Hal ini dikarenakan LPDP mewajibkan seluruh kandidat pendaftar beasiswa LPDP dengan tujuan kampus luar negeri untuk melampirkan Surat TBC ini. The first one was easy . Saya menggunakan Surat Sehat yang saya buat ketika apply Beasiswa Australia Awards Scholarship Intake 2020 . Surat Sehat tersebut saya buat di RSUD Mampang dengan hanya membayar Rp 30.000 saja ( including  pendaftaran). Kira-kira alur pembuatan Surat Sehat di RSUD Mampang seperti ini: 1. Masuk ke RSUD dan langsung menuju Gedung pertama yang berada

Road to LPDP - Seleksi Administrasi (Part II)

SK PNS SK PNS adalah dokumen penting yang menjadi identitas inti sebagai PNS. Dokumen yang dipersyaratkan LPDP ini adalah tiket masuk bagi para PNS yang ingin memenangkan Beasiswa Pendidikan Indonesia LPDP lewat jalur Targeted (PNS,TNI,POLRI). Seperti banyak PNS lainnya, dokumen asli SK PNS saya (bersama sertifikat Taspen) saya jadikan agunan untuk mendapatkan pinjaman lunak ke salah satu Bank BUMN yakni BRI. Pada tahap seleksi administrasi ini, LPDP hanya meminta softcopy/scan  dari SK PNS Asli. Tentu bagi PNS yang menyimpan softcopy  dari SK PNS Asli, hal ini bukanlah permasalahan. Cerita akan menjadi lain apabila tidak ada file softcopy  dari SK PNS Asli yang tersimpan sebagaimana yang saya alami. Untuk mendapatkan scan  dari SK PNS Asli yang saya jadikan agunan di BRI, maka saya berinisiatif untuk menghubungi admin kredit BRI saya agar mendapatkan ijin untuk men- scan  SK PNS saya. Sesampainya di BRI saya langsung bertemu admin kredit BRI dan mengutarakan maksud tersebut. B

Road to LPDP - Seleksi Administrasi (Part I)

Di tahap ini, seleksi akan dilakukan terhadap kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan oleh LPDP. Nah, karena saya memilih jalur targeted (PNS, TNI, POLRI) maka dokumen yang dipersyaratkan adalah sebagai berikut: 1. Ijazah (Asli/Legalisir) 2. Transkrip Nilai (Asli/Legalisir) 3. Surat Rekomendasi Atasan (Mengikuti Format LPDP) 4. Surat Izin dari Unit yang Membidangi SDM 5. Surat Usulan dari Unit setingkat Eselon II yang membidangi SDM 6. Surat Pernyataan Bermeterai 7. SK PNS Asli 8. Rencana Studi 9. Proposal Studi 10. Surat Sehat dari RS Pemerintah (Maksimal masa berlaku 6 bulan sejak penutupan pendaftaran) 11. Surat Keterangan Bebas Narkoba 12. Surat Keterangan Bebas TBC (Khusus tujuan Luar Negeri) 13. Sertifikat Bahasa Inggris Ok, mari kita bahas satu-satu. Ijazah dan Transkrip Nilai Ijazah dan transkrip nilai adalah dokumen yang sangat mendasar dipersyaratkan dalam tiap seleksi beasiswa manapun dan bertujuan untuk menjadi basis assessment kemampuan serta hist

Road to LPDP 2019 - Pembukaan

Gambar
Sebenernya ini adalah kali kedua saya (mencoba) ikut untuk memenangkan beasiswa LPDP. Secara keseluruhan, ini adalah percobaan keempat saya setelah sebelumnya 3 kali mengalami kegagalan dalam percobaan memenangkan beasiswa pascasarjana. Saya sekali gagal di percobaan LPDP (2017) dan 2 kali gagal di percobaan Australia Awards Scholarship - AAS (2018,2019). Setelah kegagalan terakhir (AAS 2019 - bahkan gak masuk shorlisted candidate untuk Joint Selection Test/Interview), saya mulai mempertimbangkan opsi kuliah jenjang S2 dengan biaya sendiri. Intinya, jenjang pendidikan harus tetap berlanjut apapun caranya. Lalu,  Out of despair, I saw this announcement:  And the journey began... *** Di tahun 2019 ini, saya dihadapkan oleh satu lagi peluang Beasiswa dikarenakan LPDP membuka 2 batch dan beberapa jalur untuk seleksi beasiswanya. Saya sangat beruntung karena Tahapan seleksi Beasiswa Pendidikan Indonesia LPDP batch 2 2019 baru saja dibuka sebulan setelah saya menerima email notif