Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2011

Merekonsiliasikan Perbedaan

Saya paling bingung ketika ditanya dari etnis manakah saya sesungguhnya berasal. Well dengan jujur saya jawab bahwa saya berdarah Aceh murni karena kedua orangtua saya memang asli Aceh. Tapi ketika orang itu bertanya kembali, bisakah anda berbahasa Aceh? Saya justru akan tersenyum kecut dan menjawab: saya justru lebih tebiasa berbicara dalam bahasa Sunda, tentu saja Sunda kasar yang biasa dipergunakan dalam pergaulan sebaya sehari-hari. So, orang itu pasti akan bertanya lagi, kemanakah anda cenderung berafiliasi. Maka untuk pertanyaan ini saya hanya akan tersenyum karena memang saya tidak tahu ke mana diri saya berafiliasi Saya berdarah Aceh murni dan lahir di Aceh tapi sejujurnya, untuk pergaulan, saya lebih sreg dengan kawan-kawan dari Sunda Tapi begitu bicara mengenai referendum, perjuangan hak Aceh, kejayaan Samudera Pasai, dan bahkan Gerakan (yang dianggap) separatis, maka saya akan tegas memunculkan diri saya sebagai ureung atjeh. Lalu seberapa pentingnya itu? Seb