Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

Yang Benar atau Yang Biasa?

Sedari SMP saya sudah dimusuhi beberapa orang kawan karena menjadi whistleblower yang membocorkan nama-nama kawan tersebut kepada guru Agama Islam ketika itu. Simpel saja, karena mereka saling bekerja sama ketika ulangan. Dan pada hari yang menyakitkan untuk seorang anak berusia 12 tahun, saya mengambil banyak pelajaran keras mengenai keterasingan yang menghantui kebenaran dan idealisme. Saya datang sebagai alumni Sekolah Dasar Islam di Bandung ketika itu. Saya adalah produk sistem pendidikan sekolah yang mengusung tinggi integritas di mana mencontek tidak dapat diterima apapun alasannya. Lalu, ketika saya lulus saya langsung tercebur dengan lingkungan yang 'tidak biasa' itu dan mengalami gegar budaya dalam hal pelumrahan contek mencontek. Saat itu, beberapa siswa yang mengklaim diri mereka bersih membentuk aliansi bernama ISAKS yang merupakan akronim dari Ikatan Siswa Anti Kerja Sama. Sebuah breakthrough  yang menarik dari sekumpulan anak ingusan berusia 12 hingga 14

Mengemis Pengakuan

Sosial media akhir-akhir ini telah mengaburkan kenyataan dunia sehari-hari kita Ia perlahan memutus untaian hawa pertemanan dan menyalakan sekam permusuhan Perilaku kita semakin terdegradasi dengan perilaku meminta pengakuan atas apa yang kita lakukan sebegitu menyedihkannya kita? Tanpa satu foto makanan lezat nan mahal pun yang terunggah ke sosial media, kita masih bisa merasakan kesempatan langka untuk membiarkan makanan-makanan mahal bersarang di perut kita. Lalu, mengapa begitu penting untuk mengumumkannya secara luas? Tanpa satu foto pre-wedding yang indah, teduh, dan romantis pun, pernikahan-pernikahan itu toh akhirnya terlaksana secara sah dan dihadiri banyak saksi hidup yang dapat mencerita ulang kebahagiaannya. Lalu, mengapa begitu penting untuk menyebarluaskan privasi kita? Tanpa satu foto wisuda pun, ijazah tetap akan mampir ke dalam arsip akademik kita. Lalu, mengapa begitu penting untuk membanjiri linimasa dengan gambar-gambar kita berbungkus toga? Tanpa satu