Kisah Inspiratif dari Bang Togar

Senin malam ini, saya dengan sukarela berlembur ria untuk mengerjakan tambahan testcase.
Walaupun hasilnya tidak banyak, tapi malam itu saya mendapatkan sedikit pencerahan
tentang berbagai hal, utamanya dalam hidup dan karir.
Adalah Bang Togar narasumber kami (saya, Putu, Imam) malam itu,
FYI, Bang Togar ini masih satu almamater dengan saya dan Putu.

Dari berbagai cerita soal tips n' trik membuat test script yang efisien
hingga ke omongan yang paling menarik buat saya malam itu.
Bang Togar pun ternyata sempat dilanda rasa protes mengenai karir yang tak kunjung naik
meskipun telah lama bekerja
Well, inilah dia analogi yang inspiratif itu.

Seorang Bos bertanya kepada dua orang anak buahnya.

Bos             : Pernah pergi ke Padang, gak?
AnakBuah 1: Pernah Bos, lima kali.
Bos             : Tau dimana Bukittinggi?
AnakBuah 1: Nggak Bos

Lalu, sang Bos bertanya pada anak buahnya yang kedua.


Bos             : Pernah pergi ke Padang, gak?
AnakBuah 2: Pernah Bos, tiga kali.
Bos             : Tau dimana Bukittinggi?
AnakBuah 2: Tau dong Bos

Kira-kira jika anda diposisikan sebagai sang Bos dan hendak bepergian ke Bukittinggi, anak buah yang manakah yang akan anda tunjuk jadi tour guide anda?

Yap, anak buah yang kedua. Meskipun secara 'jam terbang' ia masih kalah dibanding anak buah yang pertama. Tapi, anak buah yang kedua memiliki kelebihan yang dibutuhkan oleh si Bos. Selain itu, anak buah yang kedua ini dapat disimpulkan memiliki kemampuan belajar lebih baik dan efisien.

Hal inilah yang terjadi di dalam dunia profesional. Masa kerja dan pengalaman memang penting.
Tapi, kemampuan dan skill serta keinginan untuk belajar dan beradaptasi terhadap hal-hal baru juga tak kalah penting. Hal ini menjawab protes dari beberapa orang mengapa karirnya mandek setelah masa kerja yang lama dibandingkan dengan pekerja lain yang lebih 'junior' dari dirinya.

Hal ini benar-benar menohok saya yang datang dengan idealisme kaku ala kampus.

Pesan tersirat terakhir dari Bang Togar malam itu kurang lebih adalah:

"Kita selalu menuntut untuk mendapatkan promosi dan peningkatan karir yang signifikan tanpa diiringi dengan peningkatan kemampuan dan kompetensi. Namun pertanyaan sebenarnya adalah ketika kesempatan itu datang, apakah kita mampu dan qualified untuk mengambilalih kesempatan itu?"

Pertanyaan besar di ujung malam yang benar-benar menohok.

Semoga inspirasi ini tidak hanya kadaluarsa dalam semalam tetapi akan tersandar kekal di dalam ruh saya.
Yap, semoga saja.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fakta dan Cerita di Balik Lagu-lagu OASIS

Bandung

Sandwich Generation My Ass