Artifisial

Perhatikan lingkungan kita akhir-akhir ini
sosial media menjangkiti kita secara akut
hingga sendi-sendi kehidupan dipaksakan untuk selaras dengan
detak ritme sosmed setiap harinya

Tak terhitung berapa banyak benda-benda artifisial
yang muncul dalam linimasa atau dinding imajiner itu
kita yang pendiam mendadak berubah menjadi seorang yang pamer
kita yang dahulu mencibir sang pelaku pamer
tergelincir secara ironis menjadi pelaku pamer itu sendiri

pernikahan yang sakral dan syahdu
berubah menjadi artifisial dan kompetitif antara satu dan lainnya
hubungan yang intim dan personal
menjadi terserak di ruang publik tanpa filter
Kelucuan dan kegemasan terhadap anak
harus juga dirasakan oleh teman-teman, yang bahkan belum beruntung memiliki anak
makanan yang menjadi pemuas kebutuhan dasar kita
mendadak menjadi karya seni mahal yang menandai status sosial kita
Perjalanan menelusuri gunung dan pantai yang privat
berubah wujud menjadi pencapaian yang dilombakan dan dibanggakan

tanpa sadar kita berubah
kita berubah menjadi sesuatu yang dulu kita cibir habis
kita berubah
atau memang kita harus berubah?
Misteri transisi waktu sekali lagi menunjukkan kedigdayaannya
yang membuat lutut kita lemas dengan sendirinya
menghamba dan berlindung di balik
ketakutan akan anggapan kuno dari lingkungan yang artifisial

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fakta dan Cerita di Balik Lagu-lagu OASIS

Bandung

Sandwich Generation My Ass