Hoppipolla

Minggu-minggu ini adalah minggu-minggu yang keras
banyak ujian datang kepada saya seperti daftar yang tak memiliki catatan kaki
entah kenapa tiap malam saya jadi suka merenung sendiri
mewarisi kebiasaan ayah, yang juga suka tercenung sendiri di ruang tamu rumah
memikirkan banyak hal
tentang hal-hal yang harus dipikirkan

Ibu saya menelpon dan berpesan untuk tidak berpikir terlalu keras
untuk tidak mengkhawatirkan keadaan ini terlalu serius
semua pasti akan berlalu dan menurut beliau, memang seharusnya begitu

Ya,
Ibu saya selalu jadi penerang ketika hari-hari saya gelap,
Beliau selalu seperti itu dan saya tak berharap Beliau untuk menghentikan kebiasaannya
mengkhawatirkan anak sulungnya yang merantau terlalu jauh

Beberapa hal, membuat saya merasa tertekan
menyempitkan dinding-dinding keceriaan yang mungkin akan menyamarkan senyum
Beberapa hal, datang seolah menertawakan
tapi ini seperti sudah menjadi rutinitas

Saya kurang tidur selama dua malam.
Bukan, bukan karena bekerja
karena terlalu larut dalam game-game yang membantu saya
melupakan masalah-masalah saya sejenak
membantu saya melupakan congkaknya birokrasi pemerintahan dan idealisme yang sulit dipertahankan
membantu saya melupakan masalah-masalah yang datang pada keluarga saya

saya jadi teringat
perkataan dokter yang mengisi In-house Training kemarin.
Manusia yang tidak tidur 3 hari berturut-turut berpotensi untuk gila, literally
Well, saya mungkin mulai mengalami simtomnya.

Ah dunia dan rahasianya terlalu kompleks untuk ditelusuri
saya cuma berharap badai ini cepat berakhir
bagaimanapun keluarga adalah segala-galanya
semoga perasaan berdosa ini cepat lari
perasaan yang menghantui karena saya tak bisa berbuat apa-apa
ketika keluarga saya mengalami kesulitan

semoga ini cepat berlalu.

Dan Hoppipolla mengajak saya ke sebuah dimensi tunggal yang lain
di mana saya berserah dan bersyukur dalam waktu yang bersamaan



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fakta dan Cerita di Balik Lagu-lagu OASIS

Bandung

Sandwich Generation My Ass