Simalakama

Idealisme dan urusan perut kadang-kadang tidak berjalan sesuai ekspektasi
inilah yang tengah saya alami di tempat kerja.
Memperjuangkan objektifitas sebagai seorang pegawai baru
yang penuh sesak dengan ide-ide soal idealisme dunia kerja
tentang proporsi yang tepat guna
tentang segala estimasi manis semasa kuliah

Saya ingin memutuskan secara hitam dan putih
sayangnya efek dari keputusan mungkin akan berimbas pada perut orang lain
dan bukan cuma perut saya saja
jika perut saya lapar, saya akan bertahan dan mencari cara untuk bertahan hidup
tapi jika perut orang-orang yang saya cintai lapar
Demi Allah, saya tak bisa memaafkan diri saya sendiri jika hal itu terjadi

Andaikan buah simalakama tidak pernah ada dalam kehidupan
tapi buah tersebut benar-benar bermekaran dalam setiap pilihan yang ada di dalam hidup
dan saya tak bisa menghindarinya saat ini

Inilah fase baru dalam hidup saya
fase di mana semua variabel kehidupan harus benar-benar dikalkulasi teliti
fase di mana semua konsekuensi akan menjadi efek domino yang potensial
merusak tatanan harapan
fase di mana ancaman bertahan hidup, ancaman kelaparan, ancaman ketidaknyamanan
memeluk erat hingga otak meredup dan dada sulit bernapas
di fase inilah saya menyadari
ada suatu tahap di mana kesulitan-kesulitan yang telah saya lalui
bukanlah sesuatu yang benar-benar mengancam seperti saat ini.

Berdoalah semoga badai ini cepat-cepat berlalu
Berdoalah semoga tidak ada yang kelaparan
akibat keputusan yang akan saya ambil dalam beberapa minggu ke depan.

Semoga semua berjalan baik-baik saja

*Ditulis dengan penuh kengerian dan kegelisahan


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fakta dan Cerita di Balik Lagu-lagu OASIS

Bandung

Sandwich Generation My Ass