Monolog Penantian

Berhari-hari setelah email terakhir masuk ke inbox saya,
tak ada balasan, tak berbekas sama sekali.
Begitu pun lewat medium facebook,
tak ada respon sama sekali.

Mungkin ini jawaban yang wina beri dalam diamnya.
Tak ada masalah.
Toh, memang tak bagus juga untuk dipaksakan.
Tapi, seperti yang saya bilang sebelumnya.
saya akan tetap menunggu.

kecil memang kemungkinannya untuk berharap pada hadirnya mukjizat.
saya bukan nabi dan malaikat yang memiliki keistimewaan magisnya sendiri-sendiri.
Saya cuma pendosa biasa yang mungkin malaikat pun malas menghadapkan mukanya pada saya.
Tapi, tak apa. Toh, karena hal-hal seperti ini sudah menjadi santapan biasa.
Dan karenanya, saya sudah mulai terbiasa hidup dalam penantian seperti ini.

Kalaulah usaha-usaha kemarin tersebut adalah kesempatan terakhir saya.
Dan dia tetap menolak dalam diamnya.
Saya akan coba terima dan pahami situasinya.
Tak masalah dan saya dengan tulus berdoa semoga dia diberikan laki-laki terbaik untuk mendampinginya.
Apapun yang membuat dia bahagia, saya rela, meski bukan bersama saya.
Itu hal biasa.

Berkaca pada apa yang menimpa saya selama ini.
Semoga ini tidak terjadi pada adik-adik saya yang baik.
Adik-adik saya, perlahan mulai menjadi perempuan yang tumbuh cantik
dengan segala kemuliaan hati yang dikaruniakan Tuhan pada mereka.
Meutia sebentar lagi benar-benar akan seutuhnya menjadi wanita dewasa.
Dan saya harap dia menemukan laki-laki terbaik yang setidak-tidaknya
mampu melindungi dirinya lebih baik daripada yang telah saya dan ayah saya lakukan.
Semoga dia tidak perlu menunggu lama seperti saya.

Ainal pun sebentar lagi masuk ke fase remaja.
saya harap dia pun tak perlu mengalami kesulitan-kesulitan yang saya alami
saya kira cukuplah diri saya sebagai kompensasi.

Ah, di tengah hujan yang mulai mereda
dan air yang kian menggenang di Kelapa Gading.
saya termenung dan membayangkan harus memulai lagi hari yang baru esok pagi.
dan saya tetap akan menunggu apa-apa yang memang layak untuk ditunggu.


Au Revoir.

Riki Akbar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fakta dan Cerita di Balik Lagu-lagu OASIS

Bandung

Sandwich Generation My Ass