Auf der Anderen Seite ( Edge of Heaven )



Bagaimana rasa cinta anda pada orang yang anda sayangi ketika ia terlibat masalah? Apakah rasa cinta dan sayang anda semakin kuat atau semakin luntur? Hal inilah yang saya tangkap dari sebuah film Jerman berjudul Edge of Heaven. Ya, seperti judulnya, film ini menceritakan bagaimana beratnya meniti jalan menggapai surga. Surga untuk segala makna dan tidak terbatas pada interpretasi religius. Surga untuk segala hal yang membuat anda nyaman. Surga ketika anda dapat mencurahkan rasa cinta anda pada orang-orang yang anda cintai. Tanpa syarat, tanpa kondisi, dan tanpa lelah.


Film ini berawal dari seorang lelaki tua keturunan Turki bernama Ali Aksu yang gemar berjudi dan berkunjung ke lokalisasi pelacuran di Bremen, Jerman. Suatu hari ia bertemu dengan seorang PSK (yang juga keturunan Turki) bernama Yeter Ozturk dan terlibat hubungan intim dengannya. Setelah selesai, Yeter pulang dengan menggunakan Trem dan bertemu dengan dua orang Turki yang memergokinya. Dua orang tersebut menyuruh Yeter untuk bertaubat pada Allah. Teguran ini membuat Yeter mempertimbangkan untuk menerima lamaran dari Ali untuk menjadi istrinya.

Singkat cerita Yeter menikah dengan Ali dan menjadi dekat dengan anak lelaki tunggal Ali yang bernama Nejad Aksu. Nejad adalah seorang profesor linguistik di Universitas Goethe. Karena kedekatan Yeter dan Nejad ini, Ali merasa cemburu. Suatu ketika kecemburuan itu memuncak setelah Yeter menolak diajak berhubungan intim oleh Ali. Ali kemudian membunuh Yeter dan membuat Nejad marah besar hingga tak mau menjumpai ayahnya lagi. Ia kemudian mencari putri satu-satunya Yeter, Ayten Ozturk, dengan tujuan untuk menyantuninya. Ia pun pergi dan menetap di Turki.

Di lain cerita, Ayten terlibat dengan gerakan progresif penentang pemerintah Turki dan melarikan diri ke Jerman untuk mencari ibunya (yang telah meninggal). Ia kemudian menumpang tinggal dengan Charlotte alias Lotte, seorang mahasiswi Universitas Goethe. Ayten yang memalsukan identitas aslinya terlibat cinta sesama jenis dengan Lotte sampai suatu hari Ayten tertangkap oleh badan Imigrasi Jerman dan dideportasi ke Turki untuk ditahan bersama tahanan politik lainnya. Lotte yang mencintai Ayten kemudian berangkat ke Turki untuk membebaskan Ayten. Namun, tragis ia kemudian mati tertembak oleh anak jalanan Turki yang merampas pistolnya.

Ny.Straub, Ibu Lotte, kemudian berangkat ke Turki untuk mencari anaknya yang tidak kunjung kembali dan menyewa sebuah kamar yang disewakan oleh Nejad yang telah menetap di Turki. Mereka berdua menjadi dekat dan sering berdiskusi hingga menceritakan problem masing-masing.

Film ini dengan cerdas memasukkan unsur-unsur cinta secara universal dan tidak monoton pada kisah cinta muda-mudi. Uniknya, ketika percintaan itu diangkat justru melibatkan cinta sesama jenis. Fatih Akin selaku sutradara dan penulis cerita dengan cerdas membangkitkan konsep semi-antologi pada film ini sehingga membuat penonton tidak perlu berfokus pada alur cerita yang rumit meski alur cerita tersebut sebenarnya berjalan asinkron. Sebuah pesan tentang cinta seorang ibu pada anaknya, cinta seorang ayah pada anaknya, cinta seorang wanita kepada pasangan lesbinya dibungkus secara apik hingga penonton dibawa untuk menikmati jalan cerita yang satir dan penuh dengan paradoks. Film yang melibatkan tiga bahasa (Inggris, Jerman, Turki) ini juga dengan cerdas mempresentasikan konsep cinta antara orangtua dan anak yang direfleksikan dengan diskusi yang terjadi antara Ny.Straub (yang kehilangan anak) dan Nejad (yang marah besar pada ayahnya) mengenai konsep kurban dalam ajaran Islam dan tradisi Turki.


Film ini mungkin tidak menonjolkan aspek-aspek visual yang fantastis dan juga tidak memiliki potensi komersial yang eksplosif. Film ini, sebagaimana ciri khas film-film festival lainnya, mengedepankan konsep dan ide cerita yang kuat dengan penggambaran dan transisi emosi yang cerdas. Aspek ini yang ironisnya justru tidak dimiliki oleh kebanyakan film hollywood yang berdana jor-joran.

Anyway, semua adalah pilihan anda. Tapi, jika anda ingin mengetahui perspektif baru dalam memandang cinta sebagai sesuatu yang universal, tak bersyarat, dan tak terbatas pada roman picisan, saya merekomendasikan dengan sangat untuk menonton film ini. Enjoy it!

Judul : Auf der Anderen Seite (Edge of Heaven)
Sutradara : Fatih Akin
Penulis : Fatih Akin
Rate : **** (max.*****)
Dirilis pada : 2007


Penghargaan :

2007

2008
 
2009


sumber: 


 

Postingan populer dari blog ini

Fakta dan Cerita di Balik Lagu-lagu OASIS

Bandung

Sandwich Generation My Ass