Postingan

IELTS dan Seisinya (Part II - Habis)

Gambar
5. Menjelang Hari-H Sekitar tiga hari menjelang Hari H, gua dapet email dari British Council yang berisi  Confirmation Letter . Di  Confirmation Letter  tersebut gua di-informasikan soal  venue   test , waktu untuk  written   test  ( listening, reading, writing ) dan  speaking   test . Untungnya, gua kebagian  written   test  dan  speaking   test  di hari yang berbeda jadi gua bisa punya waktu khusus buat nyiapin  speaking   test  dan H-1 gua cukup fokusin latian gua untuk hadapin  written   test- nya.  Nice . Confirmation Letter dari British Council   Satu hal yang perlu diinget, KTP dan copy berwarna KTP ( or   passport   if you use this document in your registration )  harus  disiapin. Catet:  HARUS . Kalo gak, siap-siap sama resiko ga bisa ikut  test  dan sedekahin tuh 2,7 juta ke British Council karena ga ada  refund...

IELTS dan Seisinya (Part I)

Gambar
Mukadimah:  Tulisan ini dibuat sebagai manifestasi nazar yang gua buat pada saat gua mendaftar untuk ikutan tes IELTS ini. I promised to share my experience in taking IELTS test if I could achieve overall score of 6.5 or above. Hopefully, it can give a lot of useful information for those of you who are going to take IELTS test. On this occasion, I will give a brief description of what it's going to look like if we plan to take IELTS Academic test. 1. Latar Belakang Sekitar awal 2016, intensitas interaksi gua dengan data di pekerjaan yang gua geluti saat itu makin meningkat dan entah kenapa ketertarikan gua terhadap data tersebut memunculkan ide untuk melanjutkan pendidikan untuk mengambil gelar Master dengan spesialisasi  data analysis  atau  data science.  Nah, karena pada saat itu gua liat belum ada kampus di Indonesia yang mengakomodasi spesialisasi di bidang tersebut di level pascasarjana, muncullah niatan untuk ikutan  apply  ke kampu...

Politics as we know it

I'm sitting here in the middle of the night, sick yes, sick of people talking politics as it becomes their new religion they blame each other and blindly support their candidates they turn discussions into insults and disrespectful actions Now what? Everybody yells at each other They fighting for a position that won't get them anything, not even money But they act madly, hitting each other and spreading lies everywhere only to find that we're all being fooled by a front page appearance They gather all supporting testimonies they can get from so-called influential people Am I the only one that tired of seeing this every single day? I mean, we are all brothers and sisters Why we have to turn our alumni election into something dirty like politics as we know it? i'm trying hard to ignore it, but still They're going to lined up and flood my timeline and feeds So, I'm not going to do anything I'm just going to see and drink my juice in front of...

Tsunami Remembrance

On this day, 11 years ago. I was playing with my little sister when the breaking news came in. We all shocked. It was pretty intense. My mom tried to make contact to our relatives over and over only to find that all communication channels had been disrupted. 11 years have passed, Damaged mosques, houses, and buildings have been rebuilt with anti-seismic technology along with evacuation plans. We are no longer in armed conflict. We live in peace. Things changed. But still we can't just throw our memories away related to that event. We still have to remember how hard tsunami hit us To learn that we are nobody in this universe. To learn that the power is not ours. We pray for the victims. We remember them. This day will be the reflection for us who are lucky enough to be alive until this day. #TsunamiRemembrance

Kita adalah Kumpulan Penjilat

Anak SD menjilat gurunya demi nilai, Anak SMP dan SMA tak lepas pula melakukannya Mahasiswa Baru menjilat seniornya demi posisi strategis di himpunan Mahasiswa seniornya tak sungkan menjilat Dosen dan Alumni Almamaternya Demi nilai, penghargaan, ego, dan koneksi solid Demi penghidupannya kelak, Para karyawan kerap menjilat para atasannya demi mutasi menguntungkan bagi diri mereka Para Atasan berupaya keras menjilat para pemegang saham demi keberlangsungan posisi empuknya

Artifisial

Perhatikan lingkungan kita akhir-akhir ini sosial media menjangkiti kita secara akut hingga sendi-sendi kehidupan dipaksakan untuk selaras dengan detak ritme sosmed setiap harinya Tak terhitung berapa banyak benda-benda artifisial yang muncul dalam linimasa atau dinding imajiner itu kita yang pendiam mendadak berubah menjadi seorang yang pamer kita yang dahulu mencibir sang pelaku pamer tergelincir secara ironis menjadi pelaku pamer itu sendiri pernikahan yang sakral dan syahdu berubah menjadi artifisial dan kompetitif antara satu dan lainnya hubungan yang intim dan personal menjadi terserak di ruang publik tanpa filter Kelucuan dan kegemasan terhadap anak harus juga dirasakan oleh teman-teman, yang bahkan belum beruntung memiliki anak makanan yang menjadi pemuas kebutuhan dasar kita mendadak menjadi karya seni mahal yang menandai status sosial kita Perjalanan menelusuri gunung dan pantai yang privat berubah wujud menjadi pencapaian yang dilombakan dan dibanggakan ...

Yang Benar atau Yang Biasa?

Sedari SMP saya sudah dimusuhi beberapa orang kawan karena menjadi whistleblower yang membocorkan nama-nama kawan tersebut kepada guru Agama Islam ketika itu. Simpel saja, karena mereka saling bekerja sama ketika ulangan. Dan pada hari yang menyakitkan untuk seorang anak berusia 12 tahun, saya mengambil banyak pelajaran keras mengenai keterasingan yang menghantui kebenaran dan idealisme. Saya datang sebagai alumni Sekolah Dasar Islam di Bandung ketika itu. Saya adalah produk sistem pendidikan sekolah yang mengusung tinggi integritas di mana mencontek tidak dapat diterima apapun alasannya. Lalu, ketika saya lulus saya langsung tercebur dengan lingkungan yang 'tidak biasa' itu dan mengalami gegar budaya dalam hal pelumrahan contek mencontek. Saat itu, beberapa siswa yang mengklaim diri mereka bersih membentuk aliansi bernama ISAKS yang merupakan akronim dari Ikatan Siswa Anti Kerja Sama. Sebuah breakthrough  yang menarik dari sekumpulan anak ingusan berusia 12 hingga 14...