Yang Benar atau Yang Biasa?
Sedari SMP saya sudah dimusuhi beberapa orang kawan karena menjadi whistleblower yang membocorkan nama-nama kawan tersebut kepada guru Agama Islam ketika itu. Simpel saja, karena mereka saling bekerja sama ketika ulangan. Dan pada hari yang menyakitkan untuk seorang anak berusia 12 tahun, saya mengambil banyak pelajaran keras mengenai keterasingan yang menghantui kebenaran dan idealisme. Saya datang sebagai alumni Sekolah Dasar Islam di Bandung ketika itu. Saya adalah produk sistem pendidikan sekolah yang mengusung tinggi integritas di mana mencontek tidak dapat diterima apapun alasannya. Lalu, ketika saya lulus saya langsung tercebur dengan lingkungan yang 'tidak biasa' itu dan mengalami gegar budaya dalam hal pelumrahan contek mencontek. Saat itu, beberapa siswa yang mengklaim diri mereka bersih membentuk aliansi bernama ISAKS yang merupakan akronim dari Ikatan Siswa Anti Kerja Sama. Sebuah breakthrough yang menarik dari sekumpulan anak ingusan berusia 12 hingga 14...